Jumat, 08 April 2011

PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB 1
PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah
Di Era globalisasi ini peningkatan ilmu pengetahuan bagi siswa dan guru sangatlah di perlukan, berbagai usaha yang dilakukan oleh guru atau pengelola pendidik untuk lebih meningkatkan serta mendukung proses belajar agar lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau hasil belajar. Banyak berbagai sumber yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar, sebagai contoh Perpustakaan yang di dalamnya banyak terdapat ilmu sebagai sumber pengetahuan bagi siswa atau guru itu sendiri.
Dengan adanya perpustakaan baik itu perpustakaan konvensional atau perpustakaan yang lebih maju kita sebut saja seperti internet yang dapat menyajikan informasi dengan berbagai macam informasi tergantung kita mensikapi teknologi internet maka dunia menjadi terasa tanpa batas ruang dan waktu. Dengan adanya internet ini segala bentuk informasi menjadi semakin terbuka. Apa yang baru saja terjadi di berbagai belahan dunia dapat diketahui dengan cepat di belahan dunia yang lain. Kecanggihan teknologi sudah tersedia, dimana melalui teknologi internet kita dapat memperoleh segala macam informasi dan komunikasi mulai dari informasi pendidikan, politik, ekonomi,bahan riset, iklan, gaya hidup, belanja, hiburan dsb yang menyangkut seluruh aspek kehidupan yang terjadi dan ada di seluruh belahan dunia. Ketersediaaan pusat informasi yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun serta berisi tentang apapun yang kita ingin ketahui dan Internet juga memungkinkan terbentuknya jaringan komunikasi multimedia yang begitu luas ke seluruh dunia, alangkah sayang jika tidak termanfaatkan/tidak mampu memanfaatkannya.

Dalam membangun SDM dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengikuti (Up date) perkembangan aplikasi IPTEK didunia Industri agar lulusannya memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Dari fakta tersebut salah satu cara untuk mampu mengikuti perkembangan IPTEK yang cepat adalah selalu aksese informasi yang up to date dan semua itu dapat di dapat melalui internet.
Diera informasi ini provider provider sudah ada hampir disetiap kota sehingga akses internet menjadi semakin murah dan terjangkau didukung maraknya bisnis warnet yang hampir disetiap sudut bisa kita jumpai. Oleh karena itu kemampuan mengakses internet sudah menjadi tuntutan kompetensi diera global.

1. 2. Tujuan Masalah
Menyediakan sarana atau tempat untuk menghimpun berbagai sumber informasi untuk dikoleksi secara terus menerus, diolah dan diproses.
Sebagai sarana atau wahana untuk melestarikan hasil budaya manusia (ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya) melalui aktifitas pemeliharaan dan pengawetan koleksi.
Sebagai agen perubahan (Agent of changes) dan agen kebudayaan serta pusat informasi dan sumber belajar mengenai masa lalu, sekarang, dan masa akan datang. Selain itu, juga dapat menjadi pusat penelitian, rekreasi dan aktifitas ilmiah lainnya.
Tujuan dari pendirian perpustakaan untuk menciptakan masyarakat terpelajar dan terdidik, terbiasa membaca, berbudaya tinggi serta mendorong terciptanya pendidikan sepanjang hayat (Lifelong Education).



BAB II
KAJIAN TEORI


2.1 Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual (Sulistyo, Basuki ; 1991).

Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.

Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penimpanan dan/atau akses ke map (peta), atau hasil seni lainnya, Mikrofilm atau disebut juga mikrofotografi, merupakan teknik pengurangan sebuah gambar menjadi lebih kecil di mana gambar tersebut tidak dapat dibaca tanpa alat bantu. CD, (Compact disc atau Cakram Digital), alat penyimpanan data. DVD adalah sejenis cakram optik yang dapat digunakan untuk menyimpan data, termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik dari kualitas VCD. "DVD" pada awalnya adalah singkatan dari digital video disc, namun beberapa pihak ingin agar kepanjangannya diganti menjadi digital versatile disc (cakram serba guna digital) agar jelas bahwa format ini bukan hanya untuk video saja. Karena konsensus antara kedua pihak ini tidak dapat dicapai, sekarang nama resminya adalah "DVD" saja, dan huruf-huruf tersebut secara "resmi" bukan singkatan dari apapun.dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data. CD-ROM merupakan akronim dari "compact disc read-only memory" adalah sebuah piringan kompak dari jenis piringan optik (optical disc) yang dapat menyimpan data.
CD-ROM bersifat read only (hanya dapat dibaca, dan tidak dapat ditulisi). Untuk dapat membaca isi CD-ROM, alat utama yang diperlukan adalah CD Drive. Perkembangan CD-ROM terkini memungkinkan CD dapat ditulisi berulang kali (Re Write / RW) yang lebih dikenal dengan nama CD-RW. dan internet.

Menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.

Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.
Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer).

2.2 Pengertian Sumber Belajar
Menurut Association for Educational Communications and Technology sumber pembelajaran adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.

Sumber pembelajaran dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu :
1). Sumber pembelajaran yang sengaja direncanakan (learning resources by design), yakni semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal; dan
2). Sumber pembelajaran yang karena dimanfaatkan (learning resources by utilization), yakni sumber belajar yang tidak secara khusus didisain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan, dan dimanfaatkan untuk keperluan belajar-salah satunya adalah media massa.

Media massa adalah suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah
khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melewati media cetak atau elektronik,
sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Pengertian "dapat" di sini menekankan pada pengertian, bahwa jumlah sebenarnya
penerima pesan informasi melalui media massa pada saat tertentu tidaklah esensial.
Yang penting ialah "The communicator is a social organization capable or reproducing
the message and sending it simultaneously to large number of people who are
spartially separated”. Adapun bentuk media massa, secara garis besar, ada dua jenis,
yaitu : media cetak (surat kabar dan majalah, termasuk buku-buku) dan media
elektronik (televisi dan radio, termasuk internet) (http://artikel.us/mangkoes6-04-


BAB III
PEMBAHASAN


3.1 Peran Perpustakaan

Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkattkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.

3.2 Tujuan perpustakaan

Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melalui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka:
a) Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan.
b) Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan sosial dan politik.
c) Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik.
d) Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemampuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia.
e) Dapat meningkatkan tarap kehidupan seharihari dan lapangan pekerjaannya.
f) Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa.
g) Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.

3.3 Fungsi Perpustakaan
3.3.1 Fungsi perpustakaan secara umum

Pada umumnya perpustakaan memiliki fungsi yaitu :
a) Fungsi penyimpanan, bertugas menyimpan koleksi (informasi) karena tidak mungkin semua koleksi dapat dijangkau oleh perpustakaan.
b) Fungsi informasi, perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai informasi untuk masyarakat.
c) Fungsi pendidikan, perpustakaan menjadi tempat dan menyediakan sarana untuk belajar baik dilingkungan formal maupun non formal.
d) Fungsi rekreasi, masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti : Novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya.
e) Fungsi kultural, Perpustakaan berfungsi untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat melalui berbagai aktifitas, seperti: pameran, pertunjukkan, bedah buku, mendongeng, seminar, dan sebagainya.

3.3.2 Fungsi Perpustakaan Nasional

Berdasarkan ketentuan peraturan tahun 1980, maka tugas pokok perpustakaan nasional Republik Indonesia adalah menyelenggarakan pengumpulan, penyimpanan, serta pelestarian terbitan Indonesia sebagai khazanah kebudayaan serta menjamin pemeliharaan terbitan Indonesia. Untuk melaksanakan tugas tersebut ada beberapa fungsi dari perpustakaan yaitu:
a) Mengumpulkan, mengatur, dan menyediakan hasil karya tulisan yang di terbitkan di Indonesia.
b) Menjadi perpustakan deposit dari terbitan Indonesia, baik terbitan pemerintah maupun swasta.
c) Mengumpulkan, mengatur, dan menyediakan terbitan PBB dan negara lain, khususnya dari kawasan ASEAN.
d) Menentukan setandar dari sistem, organisasi, pelayanan, dan mutu koleksi perpustakaan di Indonesia.
e) Menyelenggarakan kursus tingkat nasional bagi pegawai perpustakaan.
f) Memprakarsai kerjasama dengan lembaga di luar negri, misalnya dalam pertukaran publikasi, peminjaman antar perpustakaan, penyusun bibliografi dan pembuatan microfilm.
g) Menyusun dan menerbitkan bibliografi nasional.
h) Dan menyusun catalog induk.

Bibliografi (dari bahasa Yunani bibliographia, secara harfiah "penulisan buku"), sebagai sebuah praktik, adalah buku studi akademis seperti fisik, benda-benda budaya, dalam pengertian ini. Secara keseluruhan, bibliografi tidak peduli dengan isi buku-buku sastra, melainkan lebih kepada "bookness" buku.
Sebuah bibliografi, produk dari praktik bibliografi, adalah daftar sistematis buku dan karya-karya lain seperti artikel jurnal. Bibliografi berkisar dari "karya dikutip" daftar di akhir buku dan artikel untuk menyelesaikan, publikasi independen. Sebagai karya-karya yang terpisah, mereka mungkin dalam volume terikat seperti yang ditunjukkan di sebelah kanan, atau terkomputerisasi database bibliografis. Sebuah katalog perpustakaan, meskipun tidak disebut sebagai bibliografi, adalah bibliografis di alam. Bibliografi karya-karya hampir selalu dianggap sebagai sumber tersier.


BAB IV
KESIMPULAN


Perpustakaan bukan hanya miliki satu lembaga melainkan milik kita semua. Setiap perpustakaan harus dapat memberikan pelayanan yang prima dan terbaik. Dalam pengelolaan dapat menjalin hubungan dengan semua pihak atau institusi dengan melakukan kerja sama yang saling menguntungkan untuk meningkatkan dan mengembangkan perpustakaan. Membuat hubungan dengan masyarakat yang ada di sekitar perpustakaan tersebut.
Saran
Untuk meningkatkan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar maka perpustakaan harus dapat melakasanakan tugasnya sesuai dengan fungsi perpustakaan sebagai pusat sumber belajar. Perpusatakaan dapat mengikuti perkembangan zaman yang ada serta memperbanyak sumber referensi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org
Arsyad Azhar, Prof. Dr. Ed. 11, 2009. Media Pembelajaran. Jakarta:Rajawali Press
Sadiman Arief S. Dr. M.Sc. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Garafindo Persada
Asyhar H. Rayandra, Dr.rer.nat. M.Si.2011. Kreatif Pengembangan Media Pembelajaran. Jakarta Gaung Persada Press.
Kustandi Cecep, M.Pd & Sutjipto Bambang, Drs. M.Pd. 2011. Media Pembelajaran; Manual dan Digital Bogor: Ghalia Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar